Tugas Bahasa Indonesia
Nama : Andinni Nur Yasmin
Kelas : 1KB09
NPM : 2C114712
1.
Berilah
contoh kalimat deduktif dan induktif ( minimal 4 ) !
Jawaban
:
INDUKTIF
·
Dari kelok pertama sampai kelok ke-44, kami
masih menikmati panorama yg masih perawan. Sampai di tepi danau Maninjau
terlihat hamparan air yg dikelilingi bukit-bukit
yg menjulang. Tampak dari kejauhan nelayan dengan sampan tradisional mencari
ikan di tengah danau. Meskipun serasa di tepi pantai, angin sejuk selalu
menyapa dengan lembut. Sungguh molek alam Minangkabau yg belum terjamah tangan-tangan
jahil ini.
·
Panas atau demam yg
tinggi selama beberapa hari dapat dicurigai sebagai demam berdarah. Seseorang
yg menderita demam berdarah juga mengalami pendarahan dari lubang hidung atau mimisan. Selain itu, muncul
bintik-bintik merah pada tubuh. Semua gejala tersebut hendaknya diperhatikan
sehingga jika terjadi gejala-gejala tersebut, penderita bisa ditolong dan
ditangani dokter.
·
Pada era kita sekarang ini, teknologi seakan
terus berkembang semakin cepat. Tak terkecuali teknologi informasi dan
komunikasi yg sepertinya sudah menjadi kebutuhan
setiap orang. Oleh karena itu, penguasaan terhadap teknologi informasi dan
komunikasi mutlak diperlukanagar kita tidak tertinggal di era global ini.
·
Penyair akan membuat sebuah puisi dengan cara menuangkan
imajinasinya, barulah tercermin sebuah puisi. Pengarang novel merangkai
ceritanya dengan pengembangan imajinasi. Demikian juga seniman akan
menggoreskan lukisan didahului dengan imajinasinya ke arah yang sebenarnya.
Memang benar imajinasi diperlukan dalam menciptakan suatu karya
DEDUKTIF
§
Negara adalah institusi
mapan, tetapi tetap dinamis sehingga mampu mengantisipasi segala perubahan yang
terjadi. Negara mewadahi seluruh kepentingan masyarakat bangsa. Ia hanya
menyediakan kerangka umum yang bersifat abstrak, sehingga terbuka untuk ditafsirkan. Sementara pemerintah adalah
pranata kontemporer, sebagai penyelenggara negara dalam jangka waktu yang
ditetapkan oleh konstitusi negara.
§
Kebersihan sangat menjadi masalah di sekolah.
Ini terjadi karena banyak murid-
murid yang
tidak sadar akan kebersihan. Padahal “Kebersihan adalah sebagian dari iman”.
·
Pos kesehatan di pasar
itu memang di khususkan melayani pedagang dan pembeli. Pedagang tidak akan
khawatir meninggalkan dagangannya karena hanya berobat masih
di kawasan pasar. Mereka dapat antre saat sepi pembeli. “Kebanyakan periksa
gula darah dan rematik, mayoritas pasiennya berusia tua,”papar Siti.
§
Maka dari itu saya
sangat setuju dengan adanya kegiatan kerja bakti seminggu sekali. Karena, jika lingkungan hidup bersih maka kita
juga akan sehat. Maka dari itu, kegiatan kerja bakti sangat penting di
lingkungan sekolah.
2. Berikan contoh pengukuran data!
Jawaban :
a. Contoh
skala likert
Skala Likert adalah skala yang dapat
dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang mengenai suatu gejala atau fenomena pendidikan. Dalam skala
Likert terdapat dua bentuk pernyataan yaitu pernyataan positif yang berfungsi
untuk mengukur sikap positif, dan pernyataan negative yang berfungsi untuk
mengukur sikap negative objek sikap.
b. Contoh
Semantik Differensial
Skala
diferensial yaitu skala untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan
ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum di mana
jawaban yang sangat positif terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang
sangat negative terletak dibagian kiri garis, atau sebaliknya
.
c. Contoh
Skala Interval
Skala
interval adalah suatu skala pemberian angka pada klasifikasi atau kategori dari
objek yang mempunyai sifat ukuran ordinal, ditambah satu sifat lain yaitu jarak
atau interval yang sama dan merupakan ciri dari objek yang diukur. Sehingga
jarak atau intervalnya dapat dibandingkan.
3. Berikan contoh catatan kaki dan kutipan!
Jawaban :
KUTIPAN
§
Menurut Sunarto, dalam bukunya berjudul Perpajakan
(2002:46), yang dimaksud dengan Objek pajak adalah Penghasilan yaitu setiap
tambahan kemampuan ekonomis diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang
berasal dari Indonesia maupun dari luar indonesia, yang dapat dipakai untuk
konsumsi atau untuk menambah kelkayaan wajib pajak ynag bersangkutan , dengan
nama dan dalam bentuk apapun.
§ Inti dari belajar dan membaca adalah
mengambil hal yang penting untuk selalu diingat. Berkenaan dengan kemampuan
mengingat, Soedarso (2001:74) menyatakan sebagai berikut. "Daya ingatan
kita umumnya hanya mampu mengingat 50% dari apa yang kita baca satu jam
berselang dan dalam dua hari berikutnya tinggal 30% saja. Teknik-teknik membaca
seperti dalam prabaca, SQ3R, dan teknik-teknik yang lain dimaksudkan untuk
mengingatkan daya ingat terhadap apa yang dibaca."
CATATAN
KAKI
..Sebenarnya, aku cukup lama kenal sama Anto, tapi baru kali
ini aja punya waktu berduaan. Lama-lama, kayaknya kita bisa cocok bahkan
melanjutkan ke jenjang yang lebih serius. Ada hal yang menarik dari diri Anto.
Selama kenal dia [dan diam-diam meneliti perilaku
teman-teman sekelas] sebenarnya dia termasuk ke dalam kasta orang yang
termaginalkan, tersisihkan, dan tertindas. Rada heran juga dia sekarang baik
bener. Harusnya, dia membenci atau bahkan mensyukuri kesengsaraan diriku ini.
Gimana gak. Dalam satu minggu, dia yang paling sering digangguin, dijadiin
bahan ketawaan, dan lain sebagainya. Si Anto lama-lama bisa jadi Vijay Singh (1).
Orang-orang (termasuk aku) hobi banget ngasih nickname asal
buat si Anto. Misalkan, Anto biadab, Anto = anak tolol, Anto bodoh, dan lain
sebagainya. Gak cuman penindasan nama baik, penindasan fisik pun dia sering
terima. Kayak keseringannya dia dipukilin (maksudnya sih becanda) cuman
gara-gara salah ngomong (dengan maksud Anto, becanda juga).
"Ada yang tau istilah sarkofagus(2)?" waktu itu Pak Guru Sejarah
bertanya, setelah setengah jam menerangkan pelajaran kepada para murid, yang
direspon dengan uapan (maksudnya menguap) dan rasa bosan tingkat tinggi. Bahkan
disinyalir sampai menimbulkan sindrom seringnya-permisi-mau-ke-belakang-Pak.
Tanpa mengacungkan tangan, si Anto nyeletuk dari bangku
belakang "Tempat dayang-dayang bersemayam." Suasan menjadi cair!
Kebanyakan orang, tanpa instruksi apa-apa, langsung bergerak
ke bangku si Anto [dia duduk sendirian] untuk sekedar menjitak, menjambak
rambut, bahkan memukul (meskipun maksudnya becanda) dan yang cewek menimpuk
pake kertas. Aku pun sama si Budi sempet-sempetnya [dari bangku jajaran
depan] ikut mengigit kakinya (?). (Padahal kita gak tahu kenapa
kita harus melakukan itu)
"Hey. Hey. Kalian apa-apaan." Pak Mar langsung
meredakan suasana.
Anak-anak biadab (including me) langsung kembali
duduk ke bangku masing-masing sambil ketawa-tawa. Terhibur. Si Anto cuman
nyengir sambil merapihkan bajunya yang kusut. (Aku cuman gak habis pikir. Di
tiap kelas di sekolahan, di mana pun itu, pasti ada aja orang yang termasuk
spesies si Anto, bener gak?)
SUMBER
:
http://sihitepanderaja.blogspot.com/2012/12/contoh-catatan-kaki-dalam-novel.html
http://rethno23.blogspot.com/2013/05/cara-penulisan-footnote-catatan-kaki.html
http://rethno23.blogspot.com/2013/05/cara-penulisan-footnote-catatan-kaki.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar