TUGAS KELOMPOK SOFTKILL
GOOGLE MAPS & WAZE
Nama :
Andinni Nur Yasmin
Bernadin
Christian B A Manis H
Desya Wulansari
Tiya Yuli Andriani
Kelas :
3KB08
Dosen :
Ahmad Hidayat
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016/2017
1. Prinsip
Usability
Suatu
masalah optimasi penggunaan sistem oleh pengguna. Sistem akan bekerja dengan
baik apabila dipergunakan secara maksimal oleh pengguna sehingga semua
kemampuan sistem dapat termanfaatkan secara maksimal.
2. Analisis
Tugas
Google Maps adalah jasa peta
gratis dan online disediakan oleh Google yang dapat ditemukan di https://maps.google.com. Pada situs tersebut kita dapat melihat
informasi geografis pada hampir semua wilayah di muka bumi. Layanan ini
interaktif, karena di dalamnya peta dapat digeser sesuai keinginan pengguna,
mengubah tingkat zoom, serta mengubah tampilan peta. Google maps juga
menawarkan peta yang dapat diseret dan gambar setelit untuk seluruh dunia,
serta menawarkan rute perjalanan.
Cara
Kerja Google Maps
Google Maps dibuat dengan
menggunakan kombinasi dari gambar peta, database, serta objek-objek interaktif
yang dibuat dengan bahasa pemrograman HTML, Javascript, dan AJAX, serta
beberapa bahasa pemrograman lainnya. Gambar-gambar peta yang muncul pada layar merupakan
hasil komunikasi dari pengguna dengan database pada web server google untuk
menampilkan gabungan dari potongan-potongan gambar yang diminta. Seluruh citra
yang ada diintegrasikan ke dalam suatu database pada google server, yang
nantinya akan dipanggil sesuai kebutuhan permintaan. Bagian-bagian gambar peta
yang merupakan gabungan dari gambar-gambar yang berukuran 256 x 256 pixel.
Tiap-tiap 256 x 256 tile mewakili gambar tertentu dalam longitude, latitude,
dan zoom level tertentu.
Google
Maps API
Google Maps
Application Programming Interface (API) merupakan suatu fitur aplikasi yang
dikeluarkan oleh google untuk memfasilitasi pengguna yang ingin
mengintegrasikan Google Maps ke dalam website masing-masing dengan menampilkan
data point milik sendiri. Dengan menggunakan Google Maps API, Google Maps dapat
di-embed pada website eksternal. Agar aplikasi Google Maps dapat muncul di
website tertentu, diperlukan adanya API key. API key merupakan kode unik yang
digenerasikan oleh google untuk suatu website tertentu, agar server Google Maps
dapat mengenali.
Pada Google Maps API
terdapat 4 jenis pilihan model peta yang disediakan oleh Google, diantaranya
adalah:
·
Roadmap, untuk menampilkan peta biasa 2 dimensi.
·
Satellite, untuk menampilkan foto satelit.
· Terrain, untuk menunjukkan relief fisik permukaan bumi dan
menunjukkan seberapa tingginya suatu
lokasi, contohnya akan menunjukkan gunung dan sungai.
·
Hybrid, akan menunjukkan foto satelit yang diatasnya tergambar
pula apa yang tampil pada roadmap (jalan dan nama kota).
3.
Interface
Google Maps dan Waze
• Google
maps menampilkan semua bentuk transportasi sedangkan waze lebih terfokus untuk
menampilkan informasi navigasi yang bagus bagi pengemudi kendaraan bermotor
seperti fitur live report dari pengguna aplikasi contohnya kemacetan.
• Dengan
google maps, tidak peduli pengguna mengemudi, bersepeda atau berjalan kaki.
Google maps akan menawarkan informasi yang intuitif untuk membantu pengguna
aplikasi mencapai tempat yg dituju.
• Google
maps menyediakan informassi mengenai tempat-tempat menarik seperti hotel,
restoran, wisata atau hiburan lainnya. Google maps juga akan menunjukan
seberapa jauh lokasi yang dituju. Hal ini dapat menjadi penting ketika waktu
adalah hal penting bagi pengguna karena dapat menjadwalkan waktu pengguna lebih
baik
• Dengan
Waze, pengguna bisa mendapatkan informasi yang jelas tentang kapan pengguna
mungkin mencapai tujuan , tetapi aplikasi ini tidak akan menawarkan informasi
yang sangat berguna tentang bagaimana kondisi jalan yang mungkin mempengaruhi
waktu perjalanan pengguna
• Google
Maps memiliki desain yang lebih intuitif dibandingkan dengan Waze. Untuk
pengguna pertama kali, Waze mungkin tampak sedikit rumit. Dengan Google Maps,
bahkan pemula dalam penggunaan aplikasi navigasi akan tahu jalan di aplikasi
tanpa banyak kesulitan
• Google
maps adalah menawarkan lokasi travel untuk tiap orang mengunjungi temapt-tempat
yang belum didatangi sebelumnya. Keseluruhan antarmuka yang mudah digunakan
ditawarkan dengan peta yang dengan kualitas bagus ke semua tempat bukan hanya
rute mengemudi. Membuat Google Maps lebih cocok untuk perjalanan.
• Waze
lebih baik untuk real-time update lalu lintas. Waze memiliki banyak informasi
dari pengguna lain di jalan sehingga pengguna terus update dengan pemberitahuan
tentang kemacetan lalu lintas dan kecelakaan yang dapat memperlambat. Waze juga
lebih baik di rerouting driver untuk menghindari kemacetan. Google Maps mulai
mengimplementasikan beberapa fitur tersebut juga, tetapi Waze masih melakukan
pekerjaan yang lebih baik dalam
mengarahkan pengguna dengan cepat.
• Add-On
yang disukai oleh pengguna Waze adalah fitur pelacakan polisi. Sehingga
pengguna mengetahui keberadaan polisi, dan dapat menghindari area-area
tertentu.
• Dalam
pemakaian data dan memori, Waze lebih banyak data dan memori yang dipakai.
Dari perbandingan diatas, Google Maps lebih
diunggulkan dengan tampilan yang lebih simpel dan praktis sehingga pengguna
yang baru pun dapat memahami navigasi dari Google Maps tersebut. Sedangkan Waze
lebih menititik beratkan kepada penyajian informasi kemacetan lalu lintas
(real-time updates) sehingga berguna untuk menghindari titik-titik mecetan di
area tertentu. Kembali lagi kepada kebutuhan Anda akan sebuah aplikasi
navigasi. Jadi manakah yang Anda pilih, Google Maps atau Waze?
4.
Desain Tampilan
·
Filosofi Desain
Desain pada Google Maps terlihat lebih simple dan
tidak terlalu banyak warna garis yang digunakan pada petanya, sehingga pengguna
lebih mudah dan lebih terarah saat menggunakan aplikasi ini untuk mencari
lokasi tujuan yang dimaksud. Menggunakanya sangat mudah, kualitas Peta nya juga
sangat bagus.
Berbeda
dengan Waze, desain pada Waze terlihat
sedikit lebih rumit dibanding Google Maps. Jika baru menggunakanya pertama
kali, maka akan sedikit lebih sulit untuk menggunakanya langsung, diperlukan
pembelajaran terlebih dulu.
·
Prinsip desain Grafik
Grafik yang dilalui menggunakan
aplikasi waze maupun google maps, kedua nya mempunyai perbedaan masing-masing.
Aplikasi waze akan menampilkan beberapa lama waktu tempuh pemakai ketika hendak
menuju tempat tertentu. Berbeda dengan Google Maps dapat mempermudah pengguna
agar dapat memilih rute dengan berjalan kaki, bersepeda , bermotor dst.
·
Teknik koding
·
Desain Icon
Desain icon pada waze lebih membingungkan
bagi pengguna , karena aplikasi waze menampilkan navigasi yang agak rumit.
Sedangkan aplikasi google maps sangat mudah digunakan bagi pengguna baru.
5.
Penanganan kesalahan dan Help-Dokumentasi
Tinjauan:
• User mempunyai perbedaan kebutuhan
• User support seharusnya:
– Tersedia tetapi tidak mencolok
– Akurat dan kuat
– Konsisten dan fleksibel
• Jenis-jenis user support:
– Command Based Methods
– Context-Sensitive Help
– Tutorial Help
– On-line Documentation
– Intelligent Help
• Merancang user support harus memperhatikan:
– Presentasi
– Implementasi
Tipe-tipe Kesalahan (Errors):
• Kesalahan Persepsi
• Kesalahan Kognitif
• Kesalahan Motor (Gerak)
Tipe-tipe Slip:
• Kesalahan Capture
• Kesalahan Deskripsi
• Kesalahan Data Driven
• Pengaktifan Asosiatif
• Hilangnya Pengaktifan
• Kesalahan Mode
Panduan Pencegahan Kesalahan
– Menghapus mode-mode atau menyediakan petunjuk yang terlihat
untuk mode-mode tersebut.
– Gunakan teknik koding yang baik (warna, gaya).
– Memaksimalkan pengenalan, mengurangi hafalan.
– Merancang urutan gerak atau perintah yang tidak sama.
– Mengurangi kebutuhan untuk mengetik.
– Uji dan memantau kesalahan-kesalahan dan memperbaikinya.
– Memungkinkan pertimbangan ulang aksi-aksi yang dilakukan oleh
user, misalnya memindahkan file dari recycle bin.
Panduan Recovery Kesalahan
– Menyediakan tipe-tipe tanggapan yang sesuai.
– Query: bertanya pada user apa yang sudah dilakukan, kemudian
melegalkan tindakan yang salah.
– Menyediakan fungsi “undo” dan pembatalan dari proses yang sedang
berjalan.
– Meminta konfirmasi untuk perintah yang drastis dan bersifat merusak.
– Menyediakan pengecekan yang beralasan pada masukan data.
– Mengembalikan kursor ke area kesalahan, memungkinkan untuk
melakukan perbaikan.
– Menyediakan beberapa kecerdasan buatan.
– Menyediakan akses cepat kepada bantuan untuk konteks-sensitif.
JENIS-JENIS DARI DOKUMENTASI/HELP
– Tidak pernah suatu penggantian untuk desain tidak baik, tetapi
penting.
-Sistem sederhana, user memanggil dan menggunakannya, lalu memberikan nama.
– Hampir sebagian sistem dengan banyak fitur membutuhkan
help/bantuan.
Jenis-jenis Bantuan:
– Tutorial
– Review/Referensi yang cepat
– Manual Referensi (Penjelasan lengkap)
– Bantuan untuk context-sensitive (spesifikasi tugas)
Ada sebagian pendapat menyatakan bahwa sistem yang interaktif dijalankan tanpa membutuhkan bantuan atau training. Hal ini mungkin ideal, akan tetapi jauh dari kenyataan. Pendekatan yang lebih membantu adalah dengan mengasumsikan bahwa user akan membutuhkan bantuan pada suatu waktu dan merancang bantuan (help) ke dalam sistem.
Empat Jenis Bantuan Yang Dibutuhkan User:
• Quick Reference
• Task-Spesifik Help
• Full Explanation
• Tutorial
Kebutuhan Dari User Support:
• Availability
• Accuracy dan Compieteness
• Consistency
• Robustness
• Flexibility
• Unobtrusiveness
Knolwledge Representation: User Modelling
• Quantification
• Stereotypes
• Overlay Models
Knowledge Representation: Domain dan Task Modelling
Pendekatan yang umum dari masalah ini adalah untuk mewakili tugas user dari urutan perintah yang tersedia untuk mengeksekusinya. Sebagaimana pada tugas user, command digunakan untuk membandingkan urutan tugas yang telah disimpan dan mencocokkan dengan urutan tepat. Jika urutan command user tidak cocok, maka dibutuhkan bantuan. Pendekatan ini digunakan pada sistem PRIAM.
Knowledge Representation: Modelling Advisory Strategy
Sistem ini kadang disebut dengan intelligent help yang membuat modelling advisory atau strategi tutorial. Pada sistem ini tidak hanya membolehkan memilih nasehat yang cocok untuk user, tetapi juga menggunakan metode yang cocok.
Teknik Untuk Knowledge Representation
Terdapat empat grup utama dari teknik yang digunakan dalam knowledge representation untuk intelligent help system:
1. Rule Based Techniques
2. Frame Based Techniques
3. Network Based Techniques
4. Examples Based Techniques
Masalah dengan Knowledge Representation dan Modelling
Pengetahuan mewakili suatu issue pusat dalam intelligent help system, tetapi tidak tanpa masalah itu sendiri, pengetahuan kadang sulit didapatkan, terutama jika ada domain expert tidak tersedia. Masalah lain adalah menginterpretasikan informasi yang cocok.
Masalah lain:
– Inisiatif
– Effect
– Scope
Merancang User Support System
Terdapat banyak cara untuk merancangnya dan semua itu diserahkan pada perancang untuk memilih cara yang terbaik akan tetapi hal yang perlu diperhatikan adalah:
– Perancangan seharusnya tidak seperti “add-on” pada sistem. Secara ideal seharusnya merupakan bagian integral dalam sistem.
– Perancangan harus memperhatikan isi dari bantuan dan konteks sebelum teknologi tersedia.
Masalah Presentasi
– How is help request?
– How is help displayed?
– Effective presentation of help
Masalah Implementasi
– Para perancang harus membuat keputusan untuk implementasi berupa secara fisik maupun pilihan yang tersedia untuk user. Keputusan ini sudah termasuk dalam pernyataan command operating system, apakah berbentuk meta-command atau aplikasi. Hambatan fisik berupa screen space, kapasitas memori dan kecepatan.
– Masalah lain adalah bagaimana struktur data bantuan: apakah berbentuk single file, hierarchy file atau database.
• User mempunyai perbedaan kebutuhan
• User support seharusnya:
– Tersedia tetapi tidak mencolok
– Akurat dan kuat
– Konsisten dan fleksibel
• Jenis-jenis user support:
– Command Based Methods
– Context-Sensitive Help
– Tutorial Help
– On-line Documentation
– Intelligent Help
• Merancang user support harus memperhatikan:
– Presentasi
– Implementasi
Tipe-tipe Kesalahan (Errors):
• Kesalahan Persepsi
• Kesalahan Kognitif
• Kesalahan Motor (Gerak)
Tipe-tipe Slip:
• Kesalahan Capture
• Kesalahan Deskripsi
• Kesalahan Data Driven
• Pengaktifan Asosiatif
• Hilangnya Pengaktifan
• Kesalahan Mode
Panduan Pencegahan Kesalahan
– Menghapus mode-mode atau menyediakan petunjuk yang terlihat
untuk mode-mode tersebut.
– Gunakan teknik koding yang baik (warna, gaya).
– Memaksimalkan pengenalan, mengurangi hafalan.
– Merancang urutan gerak atau perintah yang tidak sama.
– Mengurangi kebutuhan untuk mengetik.
– Uji dan memantau kesalahan-kesalahan dan memperbaikinya.
– Memungkinkan pertimbangan ulang aksi-aksi yang dilakukan oleh
user, misalnya memindahkan file dari recycle bin.
Panduan Recovery Kesalahan
– Menyediakan tipe-tipe tanggapan yang sesuai.
– Query: bertanya pada user apa yang sudah dilakukan, kemudian
melegalkan tindakan yang salah.
– Menyediakan fungsi “undo” dan pembatalan dari proses yang sedang
berjalan.
– Meminta konfirmasi untuk perintah yang drastis dan bersifat merusak.
– Menyediakan pengecekan yang beralasan pada masukan data.
– Mengembalikan kursor ke area kesalahan, memungkinkan untuk
melakukan perbaikan.
– Menyediakan beberapa kecerdasan buatan.
– Menyediakan akses cepat kepada bantuan untuk konteks-sensitif.
JENIS-JENIS DARI DOKUMENTASI/HELP
– Tidak pernah suatu penggantian untuk desain tidak baik, tetapi
penting.
-Sistem sederhana, user memanggil dan menggunakannya, lalu memberikan nama.
– Hampir sebagian sistem dengan banyak fitur membutuhkan
help/bantuan.
Jenis-jenis Bantuan:
– Tutorial
– Review/Referensi yang cepat
– Manual Referensi (Penjelasan lengkap)
– Bantuan untuk context-sensitive (spesifikasi tugas)
Ada sebagian pendapat menyatakan bahwa sistem yang interaktif dijalankan tanpa membutuhkan bantuan atau training. Hal ini mungkin ideal, akan tetapi jauh dari kenyataan. Pendekatan yang lebih membantu adalah dengan mengasumsikan bahwa user akan membutuhkan bantuan pada suatu waktu dan merancang bantuan (help) ke dalam sistem.
Empat Jenis Bantuan Yang Dibutuhkan User:
• Quick Reference
• Task-Spesifik Help
• Full Explanation
• Tutorial
Kebutuhan Dari User Support:
• Availability
• Accuracy dan Compieteness
• Consistency
• Robustness
• Flexibility
• Unobtrusiveness
Knolwledge Representation: User Modelling
• Quantification
• Stereotypes
• Overlay Models
Knowledge Representation: Domain dan Task Modelling
Pendekatan yang umum dari masalah ini adalah untuk mewakili tugas user dari urutan perintah yang tersedia untuk mengeksekusinya. Sebagaimana pada tugas user, command digunakan untuk membandingkan urutan tugas yang telah disimpan dan mencocokkan dengan urutan tepat. Jika urutan command user tidak cocok, maka dibutuhkan bantuan. Pendekatan ini digunakan pada sistem PRIAM.
Knowledge Representation: Modelling Advisory Strategy
Sistem ini kadang disebut dengan intelligent help yang membuat modelling advisory atau strategi tutorial. Pada sistem ini tidak hanya membolehkan memilih nasehat yang cocok untuk user, tetapi juga menggunakan metode yang cocok.
Teknik Untuk Knowledge Representation
Terdapat empat grup utama dari teknik yang digunakan dalam knowledge representation untuk intelligent help system:
1. Rule Based Techniques
2. Frame Based Techniques
3. Network Based Techniques
4. Examples Based Techniques
Masalah dengan Knowledge Representation dan Modelling
Pengetahuan mewakili suatu issue pusat dalam intelligent help system, tetapi tidak tanpa masalah itu sendiri, pengetahuan kadang sulit didapatkan, terutama jika ada domain expert tidak tersedia. Masalah lain adalah menginterpretasikan informasi yang cocok.
Masalah lain:
– Inisiatif
– Effect
– Scope
Merancang User Support System
Terdapat banyak cara untuk merancangnya dan semua itu diserahkan pada perancang untuk memilih cara yang terbaik akan tetapi hal yang perlu diperhatikan adalah:
– Perancangan seharusnya tidak seperti “add-on” pada sistem. Secara ideal seharusnya merupakan bagian integral dalam sistem.
– Perancangan harus memperhatikan isi dari bantuan dan konteks sebelum teknologi tersedia.
Masalah Presentasi
– How is help request?
– How is help displayed?
– Effective presentation of help
Masalah Implementasi
– Para perancang harus membuat keputusan untuk implementasi berupa secara fisik maupun pilihan yang tersedia untuk user. Keputusan ini sudah termasuk dalam pernyataan command operating system, apakah berbentuk meta-command atau aplikasi. Hambatan fisik berupa screen space, kapasitas memori dan kecepatan.
– Masalah lain adalah bagaimana struktur data bantuan: apakah berbentuk single file, hierarchy file atau database.
Terima kasih/Sumber bacaan :
http://www.techtimes.com/articles/37279/20150305/google-maps-vs-waze-which-navigation-app-is-better.html
http://dedot-info.blogspot.co.id/2015/02/cerita-di-balik-kesuksesan-google-maps.html
http://www.artikelteknologi.com/2016/09/apa-itu-google-maps-dan-cara-kerjanya.html