Kamis, 30 April 2015

    
Tugas Bahasa Indonesia
Nama           : Andinni Nur Yasmin
Kelas           : 1KB09
NPM           : 2C114712




1.      Berilah contoh kalimat deduktif dan induktif ( minimal 4 ) !
Jawaban :
INDUKTIF
·         Dari kelok pertama sampai kelok ke-44, kami masih menikmati panorama yg masih perawan. Sampai di tepi danau Maninjau terlihat hamparan air yg dikelilingi bukit-bukit yg menjulang. Tampak dari kejauhan nelayan dengan sampan tradisional mencari ikan di tengah danau. Meskipun serasa di tepi pantai, angin sejuk selalu menyapa dengan lembut. Sungguh molek alam Minangkabau yg belum terjamah tangan-tangan jahil ini.
·         Panas atau demam yg tinggi selama beberapa hari dapat dicurigai sebagai demam berdarah. Seseorang yg menderita demam berdarah juga mengalami pendarahan dari lubang hidung atau mimisan. Selain itu, muncul bintik-bintik merah pada tubuh. Semua gejala tersebut hendaknya diperhatikan sehingga jika terjadi gejala-gejala tersebut, penderita bisa ditolong dan ditangani dokter.
·         Pada era kita sekarang ini, teknologi seakan terus berkembang semakin cepat. Tak terkecuali teknologi informasi dan komunikasi yg sepertinya sudah menjadi kebutuhan setiap orang. Oleh karena itu, penguasaan terhadap teknologi informasi dan komunikasi mutlak diperlukanagar kita tidak tertinggal di era global ini.
·         Penyair akan membuat sebuah puisi dengan cara menuangkan imajinasinya, barulah tercermin sebuah puisi. Pengarang novel merangkai ceritanya dengan pengembangan imajinasi. Demikian juga seniman akan menggoreskan lukisan didahului dengan imajinasinya ke arah yang sebenarnya. Memang benar imajinasi diperlukan dalam menciptakan suatu karya
DEDUKTIF
§   Negara adalah institusi mapan, tetapi tetap dinamis sehingga mampu mengantisipasi segala perubahan yang terjadi. Negara mewadahi seluruh kepentingan masyarakat bangsa. Ia hanya menyediakan kerangka umum yang bersifat abstrak, sehingga terbuka untuk ditafsirkan. Sementara pemerintah adalah pranata kontemporer, sebagai penyelenggara negara dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh konstitusi negara.
§   Kebersihan sangat menjadi masalah di sekolah. Ini terjadi karena banyak murid-
       murid yang tidak sadar akan kebersihan. Padahal “Kebersihan adalah sebagian dari iman”.
·           Pos kesehatan di pasar itu memang di khususkan melayani pedagang dan pembeli. Pedagang tidak akan khawatir meninggalkan dagangannya karena hanya berobat  masih di kawasan pasar. Mereka dapat antre saat sepi pembeli. “Kebanyakan periksa gula darah dan rematik, mayoritas pasiennya berusia tua,”papar Siti.
§   Maka dari itu saya sangat setuju dengan adanya kegiatan kerja bakti seminggu sekali. Karena, jika lingkungan hidup bersih maka kita juga akan sehat. Maka dari itu, kegiatan kerja bakti sangat penting di lingkungan sekolah.




2.      Berikan contoh pengukuran data!
Jawaban :
a.      Contoh skala likert
Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu gejala atau fenomena pendidikan. Dalam skala Likert terdapat dua bentuk pernyataan yaitu pernyataan positif yang berfungsi untuk mengukur sikap positif, dan pernyataan negative yang berfungsi untuk mengukur sikap negative objek sikap.
bahasa2.jpg

b.      Contoh Semantik Differensial
Skala diferensial yaitu skala untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum di mana jawaban yang sangat positif terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang sangat negative terletak dibagian kiri garis, atau sebaliknya
bahasa3.jpg.
c.       Contoh Skala Interval
Skala interval adalah suatu skala pemberian angka pada klasifikasi atau kategori dari objek yang mempunyai sifat ukuran ordinal, ditambah satu sifat lain yaitu jarak atau interval yang sama dan merupakan ciri dari objek yang diukur. Sehingga jarak atau intervalnya dapat dibandingkan.
bahasa1.jpg

3.      Berikan contoh catatan kaki dan kutipan!
Jawaban :

KUTIPAN
§  Menurut Sunarto, dalam bukunya berjudul Perpajakan (2002:46), yang dimaksud dengan Objek pajak adalah Penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kelkayaan wajib pajak ynag bersangkutan , dengan nama dan dalam bentuk apapun.
§  Inti dari belajar dan membaca adalah mengambil hal yang penting untuk selalu diingat. Berkenaan dengan kemampuan mengingat, Soedarso (2001:74) menyatakan sebagai berikut. "Daya ingatan kita umumnya hanya mampu mengingat 50% dari apa yang kita baca satu jam berselang dan dalam dua hari berikutnya tinggal 30% saja. Teknik-teknik membaca seperti dalam prabaca, SQ3R, dan teknik-teknik yang lain dimaksudkan untuk mengingatkan daya ingat terhadap apa yang dibaca."
CATATAN KAKI
..Sebenarnya, aku cukup lama kenal sama Anto, tapi baru kali ini aja punya waktu berduaan. Lama-lama, kayaknya kita bisa cocok bahkan melanjutkan ke jenjang yang lebih serius. Ada hal yang menarik dari diri Anto.
Selama kenal dia [dan diam-diam meneliti perilaku teman-teman sekelas] sebenarnya dia termasuk ke dalam kasta orang yang termaginalkan, tersisihkan, dan tertindas. Rada heran juga dia sekarang baik bener. Harusnya, dia membenci atau bahkan mensyukuri kesengsaraan diriku ini. Gimana gak. Dalam satu minggu, dia yang paling sering digangguin, dijadiin bahan ketawaan, dan lain sebagainya. Si Anto lama-lama bisa jadi Vijay Singh (1).
Orang-orang (termasuk aku) hobi banget ngasih nickname asal buat si Anto. Misalkan, Anto biadab, Anto = anak tolol, Anto bodoh, dan lain sebagainya. Gak cuman penindasan nama baik, penindasan fisik pun dia sering terima. Kayak keseringannya dia dipukilin (maksudnya sih becanda) cuman gara-gara salah ngomong (dengan maksud Anto, becanda juga).
"Ada yang tau istilah sarkofagus(2)?" waktu itu Pak Guru Sejarah bertanya, setelah setengah jam menerangkan pelajaran kepada para murid, yang direspon dengan uapan (maksudnya menguap) dan rasa bosan tingkat tinggi. Bahkan disinyalir sampai menimbulkan sindrom seringnya-permisi-mau-ke-belakang-Pak.
Tanpa mengacungkan tangan, si Anto nyeletuk dari bangku belakang "Tempat dayang-dayang bersemayam." Suasan menjadi cair!
Kebanyakan orang, tanpa instruksi apa-apa, langsung bergerak ke bangku si Anto [dia duduk sendirian] untuk sekedar menjitak, menjambak rambut, bahkan memukul (meskipun maksudnya becanda) dan yang cewek menimpuk pake kertas. Aku pun sama si Budi sempet-sempetnya [dari bangku jajaran depan] ikut mengigit kakinya (?). (Padahal kita gak tahu kenapa kita harus melakukan itu)
"Hey. Hey. Kalian apa-apaan." Pak Mar langsung meredakan suasana.
Anak-anak biadab (including me) langsung kembali duduk ke bangku masing-masing sambil ketawa-tawa. Terhibur. Si Anto cuman nyengir sambil merapihkan bajunya yang kusut. (Aku cuman gak habis pikir. Di tiap kelas di sekolahan, di mana pun itu, pasti ada aja orang yang termasuk spesies si Anto, bener gak?)






SUMBER :
http://sihitepanderaja.blogspot.com/2012/12/contoh-catatan-kaki-dalam-novel.html
http://rethno23.blogspot.com/2013/05/cara-penulisan-footnote-catatan-kaki.html